Langsung ke konten utama

ADI Aceh Gelar Pelatihan Kepemimpinan


Acehvoice.com | Banda Aceh - Madrasah Diniyah Takmiliyah Aljami'ah (MDTA) Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Aceh menggelar pelatihan kepemimpinan bagi mahasiswa di Kompleks Markas Dewan Dakwah Aceh, Gampong Rumpet, Kec. Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, mulai 27 sd 29 Januari 2020.

Kegiatan dengan tema “Mencetak Generasi Muda Sebagai calon Pemimpin Ummat” itu diikuti oleh 20 mahasiswa dan dibuka secara resmi oleh Direktur MDTA ADI Aceh, Ass. Prof Dr Muhammad Ar, M.Ed.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Panitia Pelaksana, M. Reza Adlani, S.Sos, Senin (27/01/2022).

“Kegiatan rutin ini dilaksanakan untuk mengisi masa libur mahasiswa agar lebih bermakna dan bermanfaat. Selain itu untuk mendidik dan melatih mahasiswa sebagai kader dakwah agar mampu menjadi pemimpin umat di masa akan datang yang sesuai dengan ajaran Islam,” kata Reza Adlani.

Ia menambahkan kegiatan tersebut akan diisi oleh sejumlah pemateri yang berkompeten dibidangnya, diantaranya Ass. Prof Dr Muhammad Ar, M.Ed, Ass Prof Dr Tgk Hasanuddin Yusuf Adan MCL MA, Dr Abizal M Yati, Lc MA, Rahmadon Tosari Fauzi, Ph.D, Muhammad Muslim Lc MA, Basri Effendi, SH MH MKn, Drs Samir Abdullah dan Said Azhar, S.Ag.

Direktur MDTA ADI Aceh, Ass. Prof Dr Muhammad AR, M.Ed dalam sambutannya saat membuka acara mengatakan pelatihan tentang kepemimpinan sangatlah bermanfaat bagi mahasiswa ADI, dikarenakan mereka nantinya juga akan bertugas di lapangan sebagai dai untuk masyarakat.
Dan adapun bagi seorang dai, perlulah membekali dirinya dengan ilmu kepemimpinan untuk bisa mengelola umat yang terdiri dari berbagai ragam pemikiran dan sikap.

“Dengan demikian ilmu yang mereka peroleh dari berbagai sumber di pelatihan itu akan dapat membekali mereka di saat bertugas di tengah-tengah masyarakat,” kata Ass Prof Dr Muhammad AR.

Ia menambahkan selain dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan pembentukan syakhsiah, para mahasiswa ADI dapat pula menambah bekalnya itu dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan global yang semakin mencabar dengan hadirnya teknologi informasi yang tidak dapat dinafikan.

“Dari itu kami mengharapkan agar para peserta dapat mengikuti pelatihan itu dengan serius dan tuntas. Yang lebih utama adalah ilmu yang diperoleh tersebut dapat diaplikasikan di kehidupan nyata dalam masyarakat. Sehingga apa-apa yang dicita-citakan segera terwujud,” pungkas Ass Prof Dr Muhammad AR. []

Postingan populer dari blog ini

Kasus Pasien Meninggal Karena Salah Suntik, 2 Perawat di Aceh Barat Penjara 2 Tahun

Acehvoice.com | Meulaboh - Dua perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, divonis masing-masing 2 tahun penjara karena terbukti salah menyuntik pasien hingga meninggal dunia. Keduanya ialah Erwanty dan Desri Amelia Zulkifli. Dikutip dari situs resmi Pengadilan Meulaboh, Jumat (31/1/2020), kasus tersebut bermula saat korban Alfa Reza dibawa ke rumah sakit karena karena tertusuk kayu pada paha kiri sampai ke bokong. Dia masuk ke ruang IGD pada Jumat, 19 Oktober 2018. Sejam berselang, tim dokter melakukan tindakan operasi terhadap korban. Setelah selesai menjalani operasi, korban dipindahkan ke ruang perawatan anak. Dokter kemudian memerintahkan Erwanty, Desri, serta beberapa perawat yang bertugas jaga untuk memberikan obat kepada korban. Pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIB, terdakwa Desri membuka buku rekam medis untuk melihat obat yang harus disuntikkan ke Reza. Dia melihat ketersediaan obat pada kotak obat Reza hanya satu. ...

Mawardi Ali : Kehadiran Lab Litbangkes Harap Dapat Mengembangkan Riset dan penelitian Bidang Kesehatan,

sumber: mediacenter Acehvoice.com | Aceh Besar -  Ir. H. Mawardi Ali hadiri peresmian Laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh di Desa Bada Lambaro, Aceh Besar, Rabu, (26/02/2020). Dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap kementerian Kesehatan dan Balai kesehatan Aceh yang sudah Membangun Laboratorium penelitiannya di Aceh Besar. "Dengan terbangunnya Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh di Aceh Besar ini semoga terus dapat mengembangkan riset dan penelitian dalam bidang kesehatan dan bermanfaat bagi Masyarakat", ujar Mawardi Ali. "Seperti kita ketahui Bersama Laboratorium memaninkan peran penting dalam pendeteksian, penilaian, respons, pemberitahuan dan pemantauan peristiwa yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Laboratorium merupakan bagian mendasar untuk mendukung kegiatan program kesehatan mulai dari pengawasan, diganosis, pencegahan, pengobatan dan penelitian dan promosi kesehatan", Papar Mawar...