Langsung ke konten utama

Datangi Lapas, IKAN Lakukan ini Bersama Warga Binaan di LPKA

Acehvoice.com | Aceh Besar - Ketua Umum Ikatan keluarga Antin Narkoba (IKAN) Syahrul Maulidi, SE, M.Si, beserta Pengurus DPP melakukan kunjungan ke Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Banda Aceh, di Lambaro, Aceh Besar, selasa (28/01/2020).

Kedatangan rombongan IKAN disambut baik oleh pegawai dan Kepala LPKA, Moch Muhidin. 

Ketua Umum IKAN, Syahrul Maulidi menyatakan IKAN sangat berkomitmen untuk pembinaan warga Lapas baik dari segi ekonomi dan pemberdayaan sumber daya manusia.

Dalam silaturahim singkat itu tim IKAN memberikan penyuluhan kepada warga Lapas yang  semuanya anak di bawah umur.

Sebagai pemateri, Amiruddin, menyampaikan bahwa narkoba dapat merusak fisik dan saraf. Ketika saraf sudah rusak akan berefek pada prilaku tidak bermoral seperti pencurian, kenakalan remaja, seksual terlarang dan sebagainya.

"Ada orang yang mencuri demi mendapatkan uang untuk membeli narkoba", jelas Abu Teuming panggilan sehari - hari di jajaran DPP.

Ia mengingatkan bahwa Indonesia akan menghadapi bonus demografi pada 2030, yang didominasi oleh penduduk usia produktif. Jika masa itu bisa dimanfaatkan dengan baik, maka masa depan akan lebih cerah. 

Sebaliknya, bila tidak memiliki keahlian maka akan terlindas oleh zaman. Apalagi saat ini Indonesia sedang berada pada era industri 4.0.

"Persiapkan diri kalian. Asah keahlian untuk masa depan lebih baik", sebut Abu Teuming memotivasi peserta binaan.

Moch Muhidin berharap IKAN memberi kontribusinya untuk pembinaan adik-adik di Lapas.

Kita selalu terbuka bagi dewab pimpinan pusat Ikatan keluarga anti narkoba, berkunjung kapanpun dan memberikan penyuluhan kepada adek - adek sisini, tutupnya. [N]




Postingan populer dari blog ini

Kasus Pasien Meninggal Karena Salah Suntik, 2 Perawat di Aceh Barat Penjara 2 Tahun

Acehvoice.com | Meulaboh - Dua perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, divonis masing-masing 2 tahun penjara karena terbukti salah menyuntik pasien hingga meninggal dunia. Keduanya ialah Erwanty dan Desri Amelia Zulkifli. Dikutip dari situs resmi Pengadilan Meulaboh, Jumat (31/1/2020), kasus tersebut bermula saat korban Alfa Reza dibawa ke rumah sakit karena karena tertusuk kayu pada paha kiri sampai ke bokong. Dia masuk ke ruang IGD pada Jumat, 19 Oktober 2018. Sejam berselang, tim dokter melakukan tindakan operasi terhadap korban. Setelah selesai menjalani operasi, korban dipindahkan ke ruang perawatan anak. Dokter kemudian memerintahkan Erwanty, Desri, serta beberapa perawat yang bertugas jaga untuk memberikan obat kepada korban. Pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIB, terdakwa Desri membuka buku rekam medis untuk melihat obat yang harus disuntikkan ke Reza. Dia melihat ketersediaan obat pada kotak obat Reza hanya satu. ...

Mawardi Ali : Kehadiran Lab Litbangkes Harap Dapat Mengembangkan Riset dan penelitian Bidang Kesehatan,

sumber: mediacenter Acehvoice.com | Aceh Besar -  Ir. H. Mawardi Ali hadiri peresmian Laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh di Desa Bada Lambaro, Aceh Besar, Rabu, (26/02/2020). Dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap kementerian Kesehatan dan Balai kesehatan Aceh yang sudah Membangun Laboratorium penelitiannya di Aceh Besar. "Dengan terbangunnya Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh di Aceh Besar ini semoga terus dapat mengembangkan riset dan penelitian dalam bidang kesehatan dan bermanfaat bagi Masyarakat", ujar Mawardi Ali. "Seperti kita ketahui Bersama Laboratorium memaninkan peran penting dalam pendeteksian, penilaian, respons, pemberitahuan dan pemantauan peristiwa yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Laboratorium merupakan bagian mendasar untuk mendukung kegiatan program kesehatan mulai dari pengawasan, diganosis, pencegahan, pengobatan dan penelitian dan promosi kesehatan", Papar Mawar...