Langsung ke konten utama

Dua Pemain Satoe Atjeh Perkuat Tim Liga Pro


Dua pemain Satoe Atjeh Futsal Academy, Muhammad Arianto (8) dan Fahmi Angga (18) yang akan memperkuat tim Liga Pro, Red Manguni Minahasa di kompetisi Pro Futsal League 2020.
Acehvoice.com | Banda Aceh - Dua pemain Satoe Atjeh Futsal Academy, Muhammad Arianto (23) dan Fahmi Angga (25) akan memperkuat tim Liga Pro, Red Manguni Minahasa di kompetisi Pro Futsal League 2020.

Pada kompetisi tersebut tim yang berasal dari Sulawesi Utara itu bergabung di grup B bersama SKN FC Kebumen, Bintang Timur Surabaya, Cosmo FC Jakarta, IPC Pelindo II Jakarta, Kancil BBC Pontianak, Bank Sumut FC dan Mutiara FC Surabaya.

Kepastian tersebut disampaikan oleh Presiden Satoe Atjeh Edi Darman, Kamis (30/01/2019).

Edi Darman mengatakan saat ini tim Red Manguni Minahasa sedang melakukan pemusatan latihan di Jakarta. Adapun kedua pemain binaannya itu juga sudah berada di Jakarta dan sudah bergabung dengan tim tersebut.

“Alhamdulillah, penyelesaian administrasi kedua pemain Satoe Atjeh itu sudah tuntas. Dan mareka pun sudah mulai mengikuti latihan bersama tim Red Manguni. Muhammad Ariyanto berposisi sebagai pivot dengan kaki terkuat di sebelah kanan. Sedangkan Fahmi Angga berposisi sebagai Anchor dengan kaki terkuat juga di sebelah kanan,” kata Edi Darman.

Edi Darman menjelaskan tim Satoe Atjeh yang ia bina itu sangat serius dan fokus dalam mengembangkan potensi-potensi pemain muda yang ada di tanah rencong dan sekitarnya. Dirinya juga senantiasa berkoordinasi dan berkomunikasi dengan sejumlah pemilik klub-klub besar yang berlaga di Liga Pro untuk perkembangan dan kemajuan futsal di Aceh.

Ia menambahkan tim Red Manguni Minahasa kembali akan berlaga di pekan keempat grup B pada 8-9 Februari 2020 di GOR Pemprovsu, Medan, Sumatra Utara.

“Pro Futsal League merupakan kasta tertinggi kompetisi futsal di Indonesia. Kita berharap dengan tampilnya dua pemain Satoe Atjeh ini akan menjadi motivasi bagi pemain Aceh yang lainnya. Dengan demikian dunia perfutsalan di Aceh akan semakin maju dan berkembang,” Pungkas Edi Darman. []

Postingan populer dari blog ini

Kasus Pasien Meninggal Karena Salah Suntik, 2 Perawat di Aceh Barat Penjara 2 Tahun

Acehvoice.com | Meulaboh - Dua perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, divonis masing-masing 2 tahun penjara karena terbukti salah menyuntik pasien hingga meninggal dunia. Keduanya ialah Erwanty dan Desri Amelia Zulkifli. Dikutip dari situs resmi Pengadilan Meulaboh, Jumat (31/1/2020), kasus tersebut bermula saat korban Alfa Reza dibawa ke rumah sakit karena karena tertusuk kayu pada paha kiri sampai ke bokong. Dia masuk ke ruang IGD pada Jumat, 19 Oktober 2018. Sejam berselang, tim dokter melakukan tindakan operasi terhadap korban. Setelah selesai menjalani operasi, korban dipindahkan ke ruang perawatan anak. Dokter kemudian memerintahkan Erwanty, Desri, serta beberapa perawat yang bertugas jaga untuk memberikan obat kepada korban. Pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIB, terdakwa Desri membuka buku rekam medis untuk melihat obat yang harus disuntikkan ke Reza. Dia melihat ketersediaan obat pada kotak obat Reza hanya satu. ...

Mawardi Ali : Kehadiran Lab Litbangkes Harap Dapat Mengembangkan Riset dan penelitian Bidang Kesehatan,

sumber: mediacenter Acehvoice.com | Aceh Besar -  Ir. H. Mawardi Ali hadiri peresmian Laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh di Desa Bada Lambaro, Aceh Besar, Rabu, (26/02/2020). Dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap kementerian Kesehatan dan Balai kesehatan Aceh yang sudah Membangun Laboratorium penelitiannya di Aceh Besar. "Dengan terbangunnya Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh di Aceh Besar ini semoga terus dapat mengembangkan riset dan penelitian dalam bidang kesehatan dan bermanfaat bagi Masyarakat", ujar Mawardi Ali. "Seperti kita ketahui Bersama Laboratorium memaninkan peran penting dalam pendeteksian, penilaian, respons, pemberitahuan dan pemantauan peristiwa yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Laboratorium merupakan bagian mendasar untuk mendukung kegiatan program kesehatan mulai dari pengawasan, diganosis, pencegahan, pengobatan dan penelitian dan promosi kesehatan", Papar Mawar...