Langsung ke konten utama

Forum Dakwah Perbatasan Gelar Expedisi Dakwah Pulau Banyak


Acehvoice.com | Singkil - Pengurus Pusat Forum Dakwah Perbatasan (FDP) menggelar Expedisi Dakwah Pulau Banyak ke IV di Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil mulai 30 Januari hingga 4 Februari 2020.

Tim expedisi ini beranggotakan 23 orang yang terdiri atas berbagai latar belakang yang berbeda-beda. Diantaranya para ustaz, da'i, akademisi kampus Unsyiah dan UIN, para dokter spesialis dari FK Unsyiah dan RSUDZA, tokoh masyarakat, wakil dari beberapa ormas islam serta para relawan dan aktivis.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Dr dr Imran, Sp.S saat pelepasan di kantor pusat FDP di lantai 2 Sobat Seduh Coffee, Jln. Panglima Nyak Makam, Banda Aceh, Kamis (30/01/2020) siang.

“Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan ukhuwah islamiyah dan membantu dakwah di Pulau Banyak. Selain itu juga untuk meresmikan beberapa program yang telah selesai dilaksanakan, yaitu peresmian mesjid Ujung Sialit, perahu dakwah dan markas dakwah FDP di Pulau Banyak,” kata Imran.

Ia menambahkan selama di Pulau Banyak itu akan dilaksanakan sejumlah kegiatan, diantaranya daurah remaja, perlombaan anak-anak, tibbun nabawi, pembagian sembako untuk fakir miskin, pengajian bakda magrib dan subuh, home visit (pengobatan gratis) dan edukasi kesehatan serta pembagian santunan untuk muallaf baru.

Sementara itu Ketua Forum Dakwah Perbatasan (FDP) dr Nurkhalis SpJp memberikan apresiasi dan menyambut baik pelaksanaan tersebut. Dengan harapan kegiatan tersebut dapat dilaksanakan setiap tahunnya.

“Kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi aktif dari FDP untuk masyarakat di daerah perbatasan dan pedalaman Aceh. Selain itu juga merupakan usaha kita bersama dalam rangka menjaga dan memberikan dakwah kepada masyarakat untuk senantiasa bersyukur dan menjalankan segala perintahNya,” pungkas Nurkhalis. []

Postingan populer dari blog ini

Kasus Pasien Meninggal Karena Salah Suntik, 2 Perawat di Aceh Barat Penjara 2 Tahun

Acehvoice.com | Meulaboh - Dua perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, divonis masing-masing 2 tahun penjara karena terbukti salah menyuntik pasien hingga meninggal dunia. Keduanya ialah Erwanty dan Desri Amelia Zulkifli. Dikutip dari situs resmi Pengadilan Meulaboh, Jumat (31/1/2020), kasus tersebut bermula saat korban Alfa Reza dibawa ke rumah sakit karena karena tertusuk kayu pada paha kiri sampai ke bokong. Dia masuk ke ruang IGD pada Jumat, 19 Oktober 2018. Sejam berselang, tim dokter melakukan tindakan operasi terhadap korban. Setelah selesai menjalani operasi, korban dipindahkan ke ruang perawatan anak. Dokter kemudian memerintahkan Erwanty, Desri, serta beberapa perawat yang bertugas jaga untuk memberikan obat kepada korban. Pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIB, terdakwa Desri membuka buku rekam medis untuk melihat obat yang harus disuntikkan ke Reza. Dia melihat ketersediaan obat pada kotak obat Reza hanya satu. ...

Mawardi Ali : Kehadiran Lab Litbangkes Harap Dapat Mengembangkan Riset dan penelitian Bidang Kesehatan,

sumber: mediacenter Acehvoice.com | Aceh Besar -  Ir. H. Mawardi Ali hadiri peresmian Laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh di Desa Bada Lambaro, Aceh Besar, Rabu, (26/02/2020). Dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap kementerian Kesehatan dan Balai kesehatan Aceh yang sudah Membangun Laboratorium penelitiannya di Aceh Besar. "Dengan terbangunnya Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh di Aceh Besar ini semoga terus dapat mengembangkan riset dan penelitian dalam bidang kesehatan dan bermanfaat bagi Masyarakat", ujar Mawardi Ali. "Seperti kita ketahui Bersama Laboratorium memaninkan peran penting dalam pendeteksian, penilaian, respons, pemberitahuan dan pemantauan peristiwa yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Laboratorium merupakan bagian mendasar untuk mendukung kegiatan program kesehatan mulai dari pengawasan, diganosis, pencegahan, pengobatan dan penelitian dan promosi kesehatan", Papar Mawar...