Langsung ke konten utama

Heboh Virus Corona, Justru Guru ini Sebarkan Virus Ini ke Siswanya, Apa Itu?

Acehvoice.com | Pidie Jaya - Akhir-akhir ini dunia telah dihebohkan dengan pemberitaan tentang virus corona yang dinilai sangat berbahaya dan telah banyak memakan korban. Virus yang penyebarannya begitu cepat itu masuk dalam kategori bahaya global.

Namun, lain halnya dengan virus yang sengaja ingin disebarkan oleh salah satu pengajar di SMPN 7 Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya,Mursyidah S.Pd.

Ia sosok guru yang ingin menyebarkan virus peduli terhadap minat baca kepada siswa di sekolahnya.

“Saya sebagai pengurus Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Pidie Jaya, merasa senang karena menyebar virus kebaikan bagi siswa untuk berliterasi. 

Karena dengan membaca kita mengenal dunia, dengan menulis dunia akan mengenal kita,” terang Tiara panggilannya kepada media ini, Jumat (28/02/2020).

Hal itu dikatakannya usai kegiatan Gerakan Literasi Sekolah (Gelis) yang bertempat di SDN Mon Sagoe Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya.

Menurutnya, walaupun dirinya mengajar IPA dan IPS, tidak jadi halangan untuk berekspresi lewat tulisan. Karena, kata dia, hal itu dapat mengungkapkan ide, gagasan dan harapan melalui tulisan, sehingga dapat di baca dan menginspirasi untuk orang lain, ungkap wanita yang lahir di Pidie tepatnya di Busu Bale Kecamatan Mutiara.

“Melalui Gelis ini saya berharap akan muncul karya-karya siswa yang bagus-bagus, serta melalui ini juga mereka berani menulis, apa yang dicita-citakan, harapan, impiannya bisa dituangkan melalui karya terbaik,” ujarnya ibu yang tahun 2019,  empat kali mendapatkan apresiasi dalam menulis di Jakarta.
Ditambahkannya, “Kegiatan Gelis ini semua dari swadaya kami dan semua terbayar dengan kepuasan hati, bahagia bisa menyebar virus kebaikan untuk menulis,” terang Tiara yang juga salah satu peserta Sejarah perwakilan Pidie Jaya, di Bangka Belitung, walau bukan mengajar sejarah di sekilah.

InsyaAllah Saya Sebagai Pelapor Sekolah Berbasis Sejarah didukung oleh kepala sekolah beserta dewan guru SMPN 7 Bandar Baru dan seluruh masyarakat kemukiman Tanoh Mirah ikut berpartisipasi, akan mengadakan Khanduri Kebangsaan Peresmian Sekolah Berbasis Sejarah.

Dan acara ini juga didukung oleh bupati serta kepala dinas Pendidikan Pidie Jaya,  apalagi ini merupakan sekolah pertama yang menjadi model Sekolah berbasis sejarah di Aceh.

Semoga lahirnya sekolah berbasis sejarah di Pidie Jaya bisa mengangkat nama baik Kabupaten Pidie Jaya terutama dibidang pendidikan, tutup pecinta Sejarah dan kuliner Pidie Jaya yang terkenal dengan Socalatte, Adee Kak Nah dan Salak Pliek U tersebut.[]



Postingan populer dari blog ini

Kasus Pasien Meninggal Karena Salah Suntik, 2 Perawat di Aceh Barat Penjara 2 Tahun

Acehvoice.com | Meulaboh - Dua perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, divonis masing-masing 2 tahun penjara karena terbukti salah menyuntik pasien hingga meninggal dunia. Keduanya ialah Erwanty dan Desri Amelia Zulkifli. Dikutip dari situs resmi Pengadilan Meulaboh, Jumat (31/1/2020), kasus tersebut bermula saat korban Alfa Reza dibawa ke rumah sakit karena karena tertusuk kayu pada paha kiri sampai ke bokong. Dia masuk ke ruang IGD pada Jumat, 19 Oktober 2018. Sejam berselang, tim dokter melakukan tindakan operasi terhadap korban. Setelah selesai menjalani operasi, korban dipindahkan ke ruang perawatan anak. Dokter kemudian memerintahkan Erwanty, Desri, serta beberapa perawat yang bertugas jaga untuk memberikan obat kepada korban. Pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIB, terdakwa Desri membuka buku rekam medis untuk melihat obat yang harus disuntikkan ke Reza. Dia melihat ketersediaan obat pada kotak obat Reza hanya satu. ...

Mawardi Ali : Kehadiran Lab Litbangkes Harap Dapat Mengembangkan Riset dan penelitian Bidang Kesehatan,

sumber: mediacenter Acehvoice.com | Aceh Besar -  Ir. H. Mawardi Ali hadiri peresmian Laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh di Desa Bada Lambaro, Aceh Besar, Rabu, (26/02/2020). Dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap kementerian Kesehatan dan Balai kesehatan Aceh yang sudah Membangun Laboratorium penelitiannya di Aceh Besar. "Dengan terbangunnya Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh di Aceh Besar ini semoga terus dapat mengembangkan riset dan penelitian dalam bidang kesehatan dan bermanfaat bagi Masyarakat", ujar Mawardi Ali. "Seperti kita ketahui Bersama Laboratorium memaninkan peran penting dalam pendeteksian, penilaian, respons, pemberitahuan dan pemantauan peristiwa yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Laboratorium merupakan bagian mendasar untuk mendukung kegiatan program kesehatan mulai dari pengawasan, diganosis, pencegahan, pengobatan dan penelitian dan promosi kesehatan", Papar Mawar...