Langsung ke konten utama

Sejumlah Kontraktor di Aceh Teken Kontrak Senilai 682 Milyar


Acehvoice.com | Banda Aceh - Plt Gubernur Aceh menyaksikan proses penandatangan kotrak kerja sebanyak 464 paket yang bersumber Anggaran APBA senilai Rp. 682,8 M dilakukan tanda tangan kontrak bersama di Anjong Mon Mata, jumat 28 Februari 2020. Jam 10:59 WIB 
Pelaksanaan Tanda Tangan Kontrak Bersama ini lebih cepat 56 hari atau 1 bulan, 26 hari dibandingkan Tahun Anggaran 2019 dengan jumlah paket 304 paket/179,9 M. Tahun ini  lebih cepat dan lebih banyak “ujar asisten II setda Aceh yang juga Ketua P2K-APBA” Pemerintah Aceh telah mengumumkan lelang pada tanggal 28 November 2019 sebanyak 1.735 paket dengan total dana Rp. 2,4 T.

Plt. Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada seluruh pihak terutama rekanan atas terselenggaranya kontrak bersama yang relatif cepat. “Harapan  kedepan kualitas kegiatannya dapat memenuhi standar mutu dan administrasinya cukup waktu”. Ujar Nova.

Kemudian Nova juga menegaskan kontrak bersama ini juga sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas publik dalam sistem pengadaan barang dan jasa di Aceh.

Ini adalah amanah rakyat untuk Saudara laksanakan dan memberikan yang terbaik kepada masyarakat. Ingat ini untuk masyarakat berilah yang maksimal terutama mutu konstruksi dan barang.Konsultas pengawas akan melakukan tugasnya untuk kualitas konstruksi tersebut.

“Tandatangan kontrak bersama tersebut terdiri dari e-katalog 277 pkt/Rp. 219,3 M, lelang 187 paket/463 M. Paket tersebut antara lain adalah Rumah Layak Huni 254 paket/198,22 Milyar, Gedung 12 paket/230 Milyar, Sarpras Panti 10 Paket/6,57 Milyar, Sarpras Pasar 10 paket/9,28 Milyar, PMT Balita/Bumil 8 paket/6,95 Milyar, Bantuan UEP 6 paket/ 3 Milyar, Jalan Lingkungan,
Jalan produksi, Jalan perkebunan 4 paket/ 3 Milyar, Bibit dan Benih 4 paket/ 2 Milyar, Asrama 4 paket/3,83 Milyar, Kapal Fiber dan Perahu 2 paket/ 96,25 Milyar, Sarana Ibadah 2 paket/5 Milyar, Sarpras Peternakan 2 paket/1,34 Milyar, Sarpras Pendidikan 2 paket/1,64 Milyar.
Kemudian bantuan WKSBM 2 paket/0,99 Milyar, Jaringan Irigasi 1 paket/3,19 Milyar, Lampu Jalan 1 paket/0,50 Milyar, Peralatan Bencana 1 paket/0,81 Milyar, Pupuk 1 paket/0,98 Milyar, Sarpras Air Bersih 4 paket/2,40 Milyar, Sarpras Kantor 4 paket/2,78 Milyar, Perlengkapan Kantor 18 paket/10,6 Milyar, Jasa Lainnya 13 paket/44,61 Milyar, Barang lainnya 25 paket/20,11 Millyar, Konsultan 72 paket/20,77 Milyar.

Plt.Gubernur Nova Iriasnyah meminta rekanan selaku pelaksana agar melakukan pekerjaan dengan penuh amanah dan jujur yang mencerminkan nilai-nilai Syariat Islam dalam keseluruhan proses pelaksanaan proyek pembangunan Aceh.

Plt.Gubernur juga mengingatkan agar para Kepala SKPA, KPA dan PPTK untuk segera melakukan penyelesaian semua administrasi yang dibutuhkan dan melakukan pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan proyek tersebut sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Selanjutnya Plt.Gubernur juga menghimbau seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mengawal semua operasional dilapangan. Plt. Gubernur juga mengingatkan kepala SKPA untuk segera menyelesaikan sisa paket yang belum ditender “saya berharap akhir Maret ini semua paket lelang sudah terlaksana” ujar Nova. [Y]

sumber : ajnn.net

Postingan populer dari blog ini

Kasus Pasien Meninggal Karena Salah Suntik, 2 Perawat di Aceh Barat Penjara 2 Tahun

Acehvoice.com | Meulaboh - Dua perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, divonis masing-masing 2 tahun penjara karena terbukti salah menyuntik pasien hingga meninggal dunia. Keduanya ialah Erwanty dan Desri Amelia Zulkifli. Dikutip dari situs resmi Pengadilan Meulaboh, Jumat (31/1/2020), kasus tersebut bermula saat korban Alfa Reza dibawa ke rumah sakit karena karena tertusuk kayu pada paha kiri sampai ke bokong. Dia masuk ke ruang IGD pada Jumat, 19 Oktober 2018. Sejam berselang, tim dokter melakukan tindakan operasi terhadap korban. Setelah selesai menjalani operasi, korban dipindahkan ke ruang perawatan anak. Dokter kemudian memerintahkan Erwanty, Desri, serta beberapa perawat yang bertugas jaga untuk memberikan obat kepada korban. Pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIB, terdakwa Desri membuka buku rekam medis untuk melihat obat yang harus disuntikkan ke Reza. Dia melihat ketersediaan obat pada kotak obat Reza hanya satu. ...

Mawardi Ali : Kehadiran Lab Litbangkes Harap Dapat Mengembangkan Riset dan penelitian Bidang Kesehatan,

sumber: mediacenter Acehvoice.com | Aceh Besar -  Ir. H. Mawardi Ali hadiri peresmian Laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh di Desa Bada Lambaro, Aceh Besar, Rabu, (26/02/2020). Dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap kementerian Kesehatan dan Balai kesehatan Aceh yang sudah Membangun Laboratorium penelitiannya di Aceh Besar. "Dengan terbangunnya Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh di Aceh Besar ini semoga terus dapat mengembangkan riset dan penelitian dalam bidang kesehatan dan bermanfaat bagi Masyarakat", ujar Mawardi Ali. "Seperti kita ketahui Bersama Laboratorium memaninkan peran penting dalam pendeteksian, penilaian, respons, pemberitahuan dan pemantauan peristiwa yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Laboratorium merupakan bagian mendasar untuk mendukung kegiatan program kesehatan mulai dari pengawasan, diganosis, pencegahan, pengobatan dan penelitian dan promosi kesehatan", Papar Mawar...