Langsung ke konten utama

Bandara Belum Ditutup, Tgk Irawan Abdullah Minta Pemerintah Aceh Sediakan Tempat Karantina Khusus

Acehvoice.com | Banda Aceh -Desakan dari berbagai elemen masyarakat agar Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda segera di tutup dikarenakan wabah virus corona semakin parah, tampaknya belum bisa terwujud. Hingga hari ini, Minggu (29/03/2020), Bandara yang terletak di Blang Bintang tersebut masih beroperasi. Bahkan penumpang yang tiba semakin bertambah. 

Menyikapi hal tersebut Ketua Komisi VI DPR Aceh Tgk H Irawan Abdullah, S.Ag meminta kepada Pemerintah Aceh untuk segera memberikan solusi kongkrit penanganan penumpang yang datang dari luar Aceh. 

Karena sebagian besar  mareka adalah masyarakat Aceh yang pulang ke kampung disebabkan di tempat kuliah atau tempat kerjanya sudah ditutup dan tidak diizinkan lagi menetap. 

"Pemerintah Aceh harus segera mencari solusinya, karena ini bagaikan buah simalakama. Mareka di suruh pulang tapi ketika pulang juga memberikan dampak kepada masyarakat di kampungnya," Kata Tgk Irawan. 

Dari itu Politisi Partai PKS ini meminta kepada Pemerintah Aceh agar  penumpang yang baru tiba di Bandara SIM segera diperiksa kesehatannya. Selain itu juga semua penumpang itu langsung dikarantinakan atau di isolasi selama 14 hari di tempat khusus. 

Jika usai karantina semuanya sehat baru dibolehkan kembali ke daerah asal dan bagi yang terindikasi akan ditangani selanjutnya oleh pihak terkait. 

"Kalau tempat karantina itu tidak tersedia di Bandara mungkin bisa digunakan Komplek Asrama Haji. Karena menteri agama pun beberapa waktu yang lalu sudah menegaskan Asrama Haji bisa digunakan untuk penanganan Covid-19," Kata Tgk Irawan. 

Mantan anggota DPRK Aceh Besar ini juga meminta kepada Pemerintah Aceh untuk membiayai selama masa karantina 14 hari itu. 

"Pemerintah Aceh mungkin bisa menggunakan dana zakat dari Baitu Mal Aceh, pada asnaf fisabilillah karena sebagian mareka adalah pelajar di perantaun ataupun bisa juga menggunakan dana infak. Kita berharap Pemerintah Aceh bisa segera menjalankannya," Pungkas Tgk Irawan Abdullah.[]


Postingan populer dari blog ini

Kasus Pasien Meninggal Karena Salah Suntik, 2 Perawat di Aceh Barat Penjara 2 Tahun

Acehvoice.com | Meulaboh - Dua perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, divonis masing-masing 2 tahun penjara karena terbukti salah menyuntik pasien hingga meninggal dunia. Keduanya ialah Erwanty dan Desri Amelia Zulkifli. Dikutip dari situs resmi Pengadilan Meulaboh, Jumat (31/1/2020), kasus tersebut bermula saat korban Alfa Reza dibawa ke rumah sakit karena karena tertusuk kayu pada paha kiri sampai ke bokong. Dia masuk ke ruang IGD pada Jumat, 19 Oktober 2018. Sejam berselang, tim dokter melakukan tindakan operasi terhadap korban. Setelah selesai menjalani operasi, korban dipindahkan ke ruang perawatan anak. Dokter kemudian memerintahkan Erwanty, Desri, serta beberapa perawat yang bertugas jaga untuk memberikan obat kepada korban. Pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIB, terdakwa Desri membuka buku rekam medis untuk melihat obat yang harus disuntikkan ke Reza. Dia melihat ketersediaan obat pada kotak obat Reza hanya satu. ...

Mawardi Ali : Kehadiran Lab Litbangkes Harap Dapat Mengembangkan Riset dan penelitian Bidang Kesehatan,

sumber: mediacenter Acehvoice.com | Aceh Besar -  Ir. H. Mawardi Ali hadiri peresmian Laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh di Desa Bada Lambaro, Aceh Besar, Rabu, (26/02/2020). Dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap kementerian Kesehatan dan Balai kesehatan Aceh yang sudah Membangun Laboratorium penelitiannya di Aceh Besar. "Dengan terbangunnya Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh di Aceh Besar ini semoga terus dapat mengembangkan riset dan penelitian dalam bidang kesehatan dan bermanfaat bagi Masyarakat", ujar Mawardi Ali. "Seperti kita ketahui Bersama Laboratorium memaninkan peran penting dalam pendeteksian, penilaian, respons, pemberitahuan dan pemantauan peristiwa yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Laboratorium merupakan bagian mendasar untuk mendukung kegiatan program kesehatan mulai dari pengawasan, diganosis, pencegahan, pengobatan dan penelitian dan promosi kesehatan", Papar Mawar...