Langsung ke konten utama

Hasil Catatan Di Bireuen Masih 19 Orang Dalam Pantauan


Acehvoice.com | Bireuen - Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bireuen, mencatat sebanyak 23 Orang Dalam Pantauan (ODP)  Covid-19. Dari jumlah itu  yang sudah selesai pemantauan sebanyak 4 orang atau sudah melewati batas 14 hari dan mereka itu sudah dinyatakan aman, sementara yang masih dalam proses pemantuan 19 orang.

Plt Dinkes Kabupaten Bireuen, dr. Irwan, kepeda awak media Jumat (27/03/2020), Sebut dr. Irwan  Pasien Dalam Pengawasan (PDP) belum ditemukan di Bireuen. “Jumlah di atas itu tadi merupakan hasil cacatan kemarin.
Sejauh ini untuk Kabupaten Bireuen kasus pasien masih dalam ODP,” Sebut dr. Irwan.

Meski pun begitu, dia mengajak agar masyarakat Bireuen tetap disiplin dalam menjaga masing-masing indivu, dan Terus menjaga kebersihan, membatasi diri ke tempat-tempat keramaian, 

Lanjunya tidak bepergian ke wilayah-wilayah yang sudah dinyatakan terjangkit virus Corona (Covid-19) itu.
“Upaya jangan ke tempat-tempat yang sudah terpapar virus itu dan yang terahkir kita berharap doa kepada Allah SWT,  karena itu kekuatan terahkir,” harapnya.

Terkait soal  warga perantauan Bireuen yang baru  pulang ke kampung halamannya dan ini dikhawatirkan mereka termasuk dalam beresiko Covid-19. 

Dinkes Bireuen tetap mengimbau kepada aparatur kampung melalui Pukesmas-pukesmas yang ada di kecamatan masing-masing untuk memberikan data jumlah perantau itu.

“Sebab bisa jadi mereka termasuk dalam kelompok orang yang beresiko, nantinya dimasukan dalam pengawasan tim kesehatan,” ujar dr. Irwan.[Y]

Postingan populer dari blog ini

Kasus Pasien Meninggal Karena Salah Suntik, 2 Perawat di Aceh Barat Penjara 2 Tahun

Acehvoice.com | Meulaboh - Dua perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, divonis masing-masing 2 tahun penjara karena terbukti salah menyuntik pasien hingga meninggal dunia. Keduanya ialah Erwanty dan Desri Amelia Zulkifli. Dikutip dari situs resmi Pengadilan Meulaboh, Jumat (31/1/2020), kasus tersebut bermula saat korban Alfa Reza dibawa ke rumah sakit karena karena tertusuk kayu pada paha kiri sampai ke bokong. Dia masuk ke ruang IGD pada Jumat, 19 Oktober 2018. Sejam berselang, tim dokter melakukan tindakan operasi terhadap korban. Setelah selesai menjalani operasi, korban dipindahkan ke ruang perawatan anak. Dokter kemudian memerintahkan Erwanty, Desri, serta beberapa perawat yang bertugas jaga untuk memberikan obat kepada korban. Pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIB, terdakwa Desri membuka buku rekam medis untuk melihat obat yang harus disuntikkan ke Reza. Dia melihat ketersediaan obat pada kotak obat Reza hanya satu. ...

Mawardi Ali : Kehadiran Lab Litbangkes Harap Dapat Mengembangkan Riset dan penelitian Bidang Kesehatan,

sumber: mediacenter Acehvoice.com | Aceh Besar -  Ir. H. Mawardi Ali hadiri peresmian Laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh di Desa Bada Lambaro, Aceh Besar, Rabu, (26/02/2020). Dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap kementerian Kesehatan dan Balai kesehatan Aceh yang sudah Membangun Laboratorium penelitiannya di Aceh Besar. "Dengan terbangunnya Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh di Aceh Besar ini semoga terus dapat mengembangkan riset dan penelitian dalam bidang kesehatan dan bermanfaat bagi Masyarakat", ujar Mawardi Ali. "Seperti kita ketahui Bersama Laboratorium memaninkan peran penting dalam pendeteksian, penilaian, respons, pemberitahuan dan pemantauan peristiwa yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Laboratorium merupakan bagian mendasar untuk mendukung kegiatan program kesehatan mulai dari pengawasan, diganosis, pencegahan, pengobatan dan penelitian dan promosi kesehatan", Papar Mawar...